Minggu, 08 Januari 2012

Mengenal Alam Jin

Telah disepakati oleh mayoritas umat manusia, baik muslimin, yahudi, maupun nasrani, bahwa dunia jin adalah dunia ketiga setelah dunia malaikat dan manusia. Hadits-hadits shahih telah menerangkan adanya jin.

Ada tiga golongan jin: pertama, jin yang terbang di udara, kedua, jin yang berupa ular dan anjing, dan ketiga, jin yang berhias dan selalu melakukan perjalanan.

Allah menjadikan mereka semua dari api. Ada jin yang muslim, ada pula yang kafir. Ada jin yang bernama ruh, yang selalu mengganggu anak-anak kecil. Ketika jin sudah mulai berbuat jahat dan mengganggu (manusia), para ulama menyebutnya: setan. Ketika bertindak sewenang-wenang dan sombong, jin dinamakan Marid. Jin yang sudah memiliki daya imajinasi tinggi dinamakan Ifrit. Sedangkan jin Al-‘amir ialah yang bertempat tinggal dengan api.

Setan adalah sebutan jin kafir. Jin memiliki kebiasaan seperti manusia, diantaranya: makan, minum, menikah, dan beranak. Sebagian ulama menyebutkan bahwa terkadang terjadi pernikahan antara jin dan manusia.

Ibnu Tamiyah berkata, “Terkadang manusia dan jin melakukan pernikahan. Di antara keduanya kemudian lahirlah anak.”

Terdapat dalam beberapa hadits bahwa manusia dan jin sama-sama menemui kematian. Jin seringkali bertempat di tempat-tempat yang najis, misalnya kamar mandi dan tempat sampah. Mereka  ada pula bertempat di reruntuhan dan pasar. Ada banyak jin yang suka bertempat di tempat yang gelap. Mereka tidur malam di rumah ang dihuni manusia. Namun, jin-jin tersebut dapat diusir dengan bacaaan basmallah, dzikir kepada Allah, membaca Al-qur’an, terlebih ayat kursi, dan surat Al-Baqarah. Rupa setan sangt buruk dan menjijikkan.

Dunia jin juga mampu menciptakan karya-karya ataupun kemajuan-kemajuan. Mereka memiliki daya imajinasi cepat. Para jin berusaha mencari sarana yang dapat mengantarkan mereka ke atas langit untuk mencuri kabar-kabar langit. Jin mempunyai kemampuan berkreasi. Para jin hanya tunduk pada Nabi Sulaiman, a.s.. mereka membantu bidang pekerjaan Nabi Sulaiman, sedangkan iblis benar-benar ingin menggelincirkan umaat manusia. Adakalnya  jin dikuasakan pada orang-orang mukmin. Mungkin itu karena dosa jin yang telah diperbuatnya. Ini seperti yang ada pada kisah Bal’am bin Aura’ yang tertera pada firman Allah:

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang-orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang  Isi  Al-Qur’an), kemudian ia melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai ia tergoda), maka jadikanlah dia termasuk orang-orang yang sesat.” (Al-A’raaf:175)

Jin tidak dapat menyerupai Rasulullah, dalam mimpi sekalipun.mereka juga tidak mampu menirukan mukjizat-mukjizat yang ada pada Rasul.

Diceritakan bahwa jin tidak dapat membuka pintu yang sudah tertutup dan dibacakan padanya dzikir kepada Allah.

Ibnu Taimiyah dalam Majmuu’ Al-Fataawa (4/233) mengatakan : “Jin diperintahkan dengan beberapa ajaran pokok dan cabang-cabang. Mereka tidak sam persis dengan manusia. Maka dari itu, perintah atau larangan terhadap mereka tidak sama dengan manusia. Akan tetapi, mereka tetap dibebani tanggung jawab seperti manusia, baik dalam hal perintah ataupun larangan, baik yang halah maupun yang haram.

Setiap manusi disertai jin, yang tidak akan pernah lepas darinya. Dalam hadits Imam Muslim diriwayatkan sabda Nabi: “Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali diwakilkan kepadanya kawan yang berasal dari jenis jin dan kawan yang berasal  dari jenis malaikat”. Para sahabat bertanya: “bagaimana dengan Anda, wahai Rasul?” Rasululah menjawab “Saya juga, tetapi Allah telah member pertolonag kepadaku, sehingga jin yang ada kemudian masuk Islam. Ia tidak menyuruhku, kecuali kepada hal yang baik”.

Sumber: Syeikh Abdul Azhim.2006.Bebas Penyakit dengan Ruqyah.Jakarta: Qultum Media.

 

2 komentar: