Untukpertama kalinya hukum logika dikemukakan oleh seorang filsuf Yunani, yaitu Aristoteles. Ia menjelaskan bagaimana argument disusun, bukti dan syarat dinyatakan, dan kesimpulan dibuat. Dari logika inilah lahir apa yang disebut dengan pemikiran ilmiah yang mensyaratkan timbulnya hipotesis berdasarkan pengamatan.
Hal ini disambut oleh para ilmuwan, dan mereka merancang percobaan secara khusus untuk menguji hipotesis tersebut. Dari pengujian ini lahir teori-teori ilmiah yang melahirkan berbagai teknologi tingkat tinggi. Atas dasar ini pula Howard Gardner menyatakan bahwa kecerdasan ini yang paling penting. Tetepi, dia tidak memandang bahwa kecerdasan ini yang paling utama daripada kecerdasan lainnya. Sebab, semua kecerdasan mempunyai keunggulan tersendiri.
Selama ini anggapan orang mengenai kecerdasan matematis-logis masih sebatas pemahaman terhadap kemampuan berhitung semata. Padahal, menurut Gardner, kecerdasan ini mempunyai beberapa aspek, seperti kemampuan berpikir logis, memecahkan masalah,pola pikir deduksi-induksi, dan kemampuan mengenali pola dan hubungan.
Secara sederhana anak yang mempunyai kecerdasan matematis-logis ditunjukkan pada tabel indikator sebagai berikut:
No. | Usia | Indikator Kecerdasan Matematis-Logis Anak |
1. | 0-1 tahun |
|
2. | 1-2 tahun |
|
3. | 2-3 tahun |
|
4. | 3-4 tahun |
|
5. | 4-5 tahun |
|
6. | 5-6 tahun |
|
Sumber: Suyadi.2009.Ternyata Anakku Bisa Kubuat Genius. Yogyakarta: Power Books. Hal 180-183.
It’s my first visit to this web site, and I am genuinely astonished to see such a pleasant feature YouTube video posted at this place.
BalasHapus--
BalasHapusWhat's up to all, the contents present at this site are really amazing for people knowledge, well, keep up the nice work fellows.
BalasHapus